Mataram NTB - Tim Identifikasi bersama tim Jatanras Sat Reskrim Polresta Mataram dipimpin Kanit Jatanras melakukan evakuasi penemuan mayat di dalam salah satu kamar Rumah korban di Lingkungan Seraya, Kelurahan Mataram Barat, Kecamatan Selaparang, Selasa (09/07/2024).
Informasi tersebut berawal dari laporan warga yang kemudian diteruskan oleh Bhabinkamtibmas setempat ke Polsek Selaparang. Atas laporan tersebut Polsek Selaparang melakukan koordinasi dengan unit identifikasi Sat Reskrim Polresta Mataram untuk melakukan evakuasi.
Korban diketahui bernama I Gede Sute (65), suku Bali, Hindu, duda. Korban tinggal sendiri di kamarnya, sementara Saudara Kandungnya tinggal di rumah induk bersama keluarga nya.
Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Porusa Utama SE., SIK., MH., melalui Kanit Jatanras Sat Reskrim Polresta Mataram Ipda Adhitya Satrya Yudistira, S.Tr.k., mengatakan dirinya bersama tim identifikasi dan Unit Jatanras melakukan evakuasi terhadap penemuan mayat di dalam kamar rumahnya.
Evakuasi ini sebetulnya dilakukan Polsek Selaparang dan dipimpin Kapolsek Selaparang Iptu Muhammad Baejuli. Pihaknya dari Polresta Mataram sifatnya hanya membantu proses evakuasi karena tim identifikasi di Polsek belum ada.
Untuk sementara kesimpulannya, Korban meninggal akibat riwayat penyakit yang diderita korban. Hal ini ditegaskan oleh Keluarga korban dan masyarakat sekitar.
“Korban saat ini dibawa ke RS Bhayangkara untuk melakukan visum luar. Informasi sejauh ini, keluarga menerima peristiwa ini adalah takdir tidak ada sedikitpun menduga kematiannya akibat kekerasan. Hanya saja sebagai prosedur kepolisian harus melakukan pemeriksaan luar untuk memastikan sebab-sebab kematian korban, “ucapnya.
Korban diketahui awalnya sekitar pukul 10:00 wita Selasa (09/07/2024) dimana dari arah kamar korban keluar aroma aneh dan tidak sedap dan disertai kerumunan lalat di sela-sela jendela. Saat pintu kamar dibuka melihat korban dalam keadaan terlentang dan bau tidak sedap semakin keras.
Dalam keterangan beberapa saksi di TKP, seperti Kepala lingkungan Seraya, Putu Wardana mengatakan hari minggu lalu (07/07/2025) saksi masih sempat melihat korban berjalan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, namun sejak malamnya hingga saat ini ditemukan Kaling tersebut tidak pernah melihatnya kembali.
Menurutnya, korban ini aktif dan masih kuat berjalan kesana kemari namun dirinya tidak mengetahui bahwa korban dalam keadaan kurang sehat beberapa hari ini.
Senada dengan Kakak Korban, I Nyoman Adeq yang mengatakan bahwa adiknya termasuk cukup aktif bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Diakui oleh pria 68 tahun ini bahwa, adiknya memiliki riwayat penyakit Jantung dan diabet.
Ia sering melihat adeknya ke Puskesmas atau pun setiap ada kegiatan Posyandu untuk sekedar melakukan pemeriksaan tensi dan kemudian diberikan obat. Tetapi Kakak korban ini mengaku tidak pernah melihat adeknya sakit dan diam kamar.
“Terakhir saya lihat di hari Minggu itu masih berjalan kesana kemari tapi di sekitar lingkungan, tidak pernah jalan ke jauh, paling duduk di Pos Ronda ngobrol dengan warga, “bebernya.
“Kami atas nama keluarga menerima peristiwa ini suatu musibah dan tidak akan mengambil upaya hukum apapun, “tegasnya. (Adb)